T Y A

T Y A

Selasa, 01 April 2014

SURAT UNTUK MANTAN



hai kamu, .....

Saat kamu membaca surat ini, aku ingin mengajak kamu kembali ke masa lalu kita yang telah usang termakan waktu. menulis tentangmu dimasa sekarang adalah hal yang sangat aku hindari. Dimana aku harus kembali mengingat betapa sakitnya sebuah perpisahan. Tapi kini aku sadar mengingatmu tak hanya mengembalikan rasa sakit hati itu tapi mengembalikan senyuman yang selalu terulas tiap kali kita bersama.



Kamu, yang dulu ku panggil “ kakak” apa kabarmu?

bagaimana hari harimu? 
Mungkin hidup kamu sudah jauh lebih baik dari yang ku harapkan, bukan?

lewat surat ini aku sedikit aku ingin bercerita tentang "kita" yang mungkin sudah terlalu basi untuk diceritakan.


 

Terhitung sejak hari ini H-19 anniversary kita yang ke 6 tahun, jika seandainya kita masih tetap bersama...  tapi waktu terus berlalu begitu cepat membawamu pergi jauh dari genggaman tanganku.
Saat ini aku yang sedang terpaku didepan layar komputer mencoba kembali meraba kenangan kenangan yang masih tersisa dalam memory otakku. 

Pertemuan kita dulu memang terkesan kurang bersahabat, kamu bahkan menjadi orang yang sangat aku benci disekolah. Tapi ternyata aku malah jatuh cinta..


Buku paket mata pelajaran “biologi” adalah saksi bisu awal kedekatan kita. Lewat buku itu kamu menyelipkan sebuah surat yang isinya ingin berdamai denganku.


Sejak saat itu kita mulai berbicara meski hanya lewat selembar surat yang selalu terselip didalam buku biologi. Butuh waktu lama untuk kita dapat bertegur sapa secara langsung. 


Hmm, oh iya aku masih ingat loh waktu kamu kasih aku sepasang binatang kura kura pada saat hari ulang tahun aku. Kamu minta aku buat jaga dan rawat kura kura itu sampai besar hehe

Tapi sayangnya kura kura itu mati satu persatu. Dan akhirnya kita mengubur sepasang kura kura itu dibelakang sekolah. 


Samar samar aku masih mendengar ketika kamu memanggil aku “sayang” ... untuk pertama kalinya dalam hidupku, seorang laki laki dengan polosnya remaja SMP memintaku untuk menjadi pacarnya.

Aku masih inget betul waktu kamu meminta aku untuk jadi kekasihmu.

Kalau di ingat ingat lagi itu lucu, aku tersenyum tersipu malu dan dengan keyakinan aku menerima cintamu.

Hari demi hari kita melewatinya bersama, dengan penuh canda dan tawa.. dan berakhir dengan tangisan.


14 bulan berlalu begitu cepat... membawamu perlahan pergi dari pelukanku.. saat itu aku masih belum bisa terima kepergianmu. Degan segala cara aku mempertahankan mu meski harus dengan cara memaksamu dan kamu menerimaku dengan sebuah rasa “kasihan”.


Hingga akhirnya aku sadar, aku harus melepasmu.. menerima kepergianmu dan berharap suatu saat nanti kebahagiaan akan datang untuk kita.

Seperti sebuah penantian yang cukup panjang... 1 tahun berlalu begitu cepat setelah kita memutuskan untuk berpisah.


Aku bukan hanya meninggalkan kamu, tapi juga mengubur cintaku dalam dalam dan tak berniat sedikitpun aku untuk menoleh kembali pada masa lalu kita...



Pada suatu ketika, kita bertemu kembali ...


Aku masih memanggilmu dengan sebutan “kakak” bukan ? dan kamu masih seperti dulu memperlakukan aku begitu lembut.

Kita kembali tertawa  bersama melepas rindu, dan pertemuan kita berakhir dengan sebuah “pelukan”. sejak pertemuan itu kita mulai mencoba memperbaiki semuanya. Dan kita juga mulai kembali membuka lembaran baru cerita kita.


Tapi sayangnya kita sudah berbeda..

Dengan sepenuh hati kita mencoba untuk bersama kembali tapi selalu berakhir dengan pertengkaran. Seperti tak ada solusi dari perdebatan kita. 

Sejak saat itu kita “give up”. Kita sadar cinta yang dulu sudah mati bersama sepasang kura kura yang telah kita kubur bersama. Dan kita tak berniat untuk menggali kembali luka luka itu.

Harusnya saat itu kita sadar, kita sudah berbeda... tapi serpihan rasa sayang yang kita paksa untuk bersatu kembali rasanya memang hanya sia sia. Kita tak bisa bersama lagi.. 

surat yang aku tulis ini bukan sebuah pernyataan agar aku bisa kembali lagi padamu, tapi sebuah ucapan terima kasih ku padamu yang telah mengisi sebagian hidup aku. jika kamu berpikir aku menulis surat ini karna aku belum bisa melupakanmu, itu salah ...

karna saat ini aku sudah berjalan jauh dari duniamu ...


dan saat ini ...


Aku sedang melihatmu sekarang kak.. meski hanya lewat sebuah foto yang kamu pasang di display picture BBM kamu. Dengan senyuman yang dulu kamu berikan setiap pagi kepadaku.

Wajahmu tak sedikitpun berubah. Tapi kini aku melihatmu bersama seseorang wanita disampingmu... tersenyum dan nampak bahagia bersamamu. 

semoga kita tetap bersahabat ....

 


 *tulisan ini diikutsertakan untuk lomba #suratuntukruth novel bernard batubara"