T Y A

T Y A

Jumat, 06 Mei 2016

Kita pernah sedekat nadi, Sampai akhirnya sejauh matahari









silau men ...
gerutu hati ku saat matahari menyipitkan kedua mataku pagi ini.


pagi adalah harapan, dimana harapan ditaruh kembali dalam kehidupan.

pagi ini menjadi lengkap ketika aku melihat secangkir kopi hangat terpampang di kamarku .
kamar ku hanya berukuran meter persegi saja, tapi tak membuat pikiranku menjadi sempit
ruangan kecil ini begitu nyaman rasanya 
menikmati libur
menyeruput kopi hangat sambil bercengkrama dengan tulisan
rutinitas menulisku memang tak serutin dulu, yang di tuntut menulis karena dikejar deadline
saat ini aku lebih menikmati tulisanku karena tak ada batas waktu



biasanya aku menulis di memo handphoneku 
walaupun hanya beberapa paragraf saja, tapi aku tidak ingin melewati setiap perasaan yang aku rasakan saat aku menulis. tentang apapun itu.

bicara tentang tulisan aku hampir lupa, kopi yang aku seduh tadi sudah hampir dingin
aku langsung menyeruputnya.
seruputan kopi pertama memang paling nikmat
beberapa hari ini, aku sering mengkonsumsi minuman berkafein itu lagi
meskipun tidak serutin dulu.

tidak ada angin, tidak ada hujan
ya karena hari ini panasnya terik, jangankan hujan. mendungpun tak sudi tampakkan dirinya
awan yang kelabu sedang tertidur pulas hari ini.
semoga hari ini cerah.


aku sedang memikirkan sesuatu yang aku rindukan, yaitu kebersamaan.


entah kenapa dadaku merasa sedikit terenyuh mendengar kata kebersamaan.
bisa dibilang aku memang sedang memikirkan kalian.
memikirkan empat belas orang ...
menelusuri ruang waktu yang sempit 
mencoba meraba setiap canda tawa yang pernah merekah
mengingat setiap kata yang pernah terucap
kata kata menyakitkan, yang kurindukan
mengapa rasanya lebih meyakitkan saat kata kata itu tidak ada ?


empat belas orang bukan jumlah sedikit dalam suatu hubungan pertemanan.
karena bukan jumlah sedikit maka butuh waktu untuk menyatukan empat belas kepala, bukan suatu hal yang mudah tentunya.

aku melihat group whatsapp di handphone ku, ada puluhan chat didalamnya
tapi ada satu group aktif tanpa aktifitas. tanpa suara
mungkin sesekali saja
tapi mengapa aku merasa begitu sepi ?



awal tahun 2012 (semester satu kuliah)
masuk ke dalam perguruan tinggi tidak jauh berbeda dengan sekolah-sekolah sebelumnya, gedung tinggi bagaikan penjara dimana sudah masuk kedalamnya harus mengikuti semua aturannya.


disini, aku masih berpresepsi dunia pendidikan seperti industri sekolahan. Ada uang.
menjadi pengajar karena dibayar. urusan mahasiswa bisa apa tidak perduli.


kini, tiba di semester-semester akhir pendidikan, dimana rutinatas harian yang bertambah padat.
waktu istirahat menjadi berkurang karena aku harus bekerja untuk melanjutkan pendidikanku.


kadang aku meridukan waktu dimana bersama kalian. begitu lepas tanpa beban.
sekilas aku masih terngiang suara canda dan tawa bersama kalian, percayalah aku benar tersenyum membayangkannya.
kita masuk dalam institusi dunia pendidikan yang sama, di atap gedung yang sama, dengan tujuan yang sama. yaitu LULUS
kita merangkai mimpi memakai " toga " bersama, tapi nyatanya waktu menyita kebersamaan kita.

hari berganti hari
begitupun semester satu telah berlalu, berganti ke semester semester yang lain
kita masih dalam atap yang sama, tapi sayang kita sudah tak lagi tertawa bersama.



w a k t u

adalah roda yang tak pernah berhenti, terus berputar tanpa pernah menoleh kembali.
meninggalkan satu demi satu kepingan kenangan indah.
dan waktu adalah jawaban yang pasti.

waktu membuat aku sadar, keindahan yang dulu mungkin hanya akan menjadi kenangan.
suara tawa dan canda kini hanya tersisa ratapan kerinduan

ada saat dimana kita bertemu hanya sekedar bertukar sapa atau melontar seulas senyuman.

saat itu aku ingin kembali ke masa awal awal semester kuliah
tak perlu menyocokan waktu untuk bisa bertemu
karena kita tahu dimana tempat kita bertemu setelah perkuliahan selesai

kesibukan masing masing telah menyita banyak waktu kebersamaan
beberapa orang mulai tak terdengar bagaimana kabarnya
mungkin aku tahu bagaimana kabarnya saat mereka mengunggah aktifitasnya lewat sosial media.


aku tidak ingin menjadi orang yang naif , lantas menyalahkan kalian
aku sadar semua sudah kembali pada masanya, mungkin saat kita bersama itu adalah masa kita

disini, izinkanlah aku bercurah hati 

sahabat, jika tangan ini tak mampu lagi saling menggenggam
maka percayalah tangan itu selalu terbuka saat kau mebutuhkan pertolongan

jika, jika mulut ini tak mampu lagi bercerita tentang hal hal lucu
maka biarkanlah senyuman merekah tetap terulas di bibir

jika kita bertemu mata, dan saat itu kau sedang sibuk dengan aktifitasmu
maka berikanlah senyuman..
setidaknya aku merasa kau melihatku dan menganggapku ada

dan jika waktu mengizinkan kita bertemu kembali, saat apapun itu.
maka kenanglah waktu itu .. 
karena kita tidak pernah tahu kapan waktu yang pasti kita dapat bertemu kembali

-----------------------------


dan karena saat ini, saat aku menulis tulisan ini
merangkai kata demi kata untuk mengenang 
bukan suatu hal yang menyedihkan


biarkan tulisan ini menjadi kenangan
yang akan usang termakan waktu ..
tapi tulisan ini akan menjadi saksi bisu kebersamaan kita

suatu saat nanti
kita mungkin akan bertemu beberapa puluh tahun kemudian
dengan keluarga kecil masing masing
bertukar cerita melepas kerinduan

tapi saat ini, aku telah melewati lorong waktu untuk merindukan kalian

*angel, vita, diva, iin, bonita semoga tugas akhir kalian lancar
doakan tya, candry, nita, syifa, evy, fika, ellen.. segera menyusul kalian
rara sukses dengan kerjaanya, alay sukses kerja ditempat barunya dan cepet selesai kuliahnya*

disini aku memasang wajah kalian saat ini, untuk mengenang dimasa yang akan datang
























1 komentar: