T Y A

T Y A

Rabu, 06 April 2016

Untuk kamu yang sedang tersenyum









Apa kabar mu ?

Entahlah hanya kalimat itu yang terus menerus ingin aku pertanyakan kepadamu. mungkin tidaklah penting untuk mu, tapi mendengar kamu " baik " sedikit menenangkan pikiranku

kamu yang sedang tersenyum..
sudikah kamu membagi senyuman itu kepadaku ?
tidak bisa?
lantas mengapa kamu bisa membagi senyuman itu kepada oranglain?
bukankah aku sudah menjadi "orang lain" dalam kehidupanmu, haruskah aku kembali memintamu untuk tersenyum kepadaku ?

karena hanya dengan senyuman itu, aku jatuh cinta 

aku jatuh cinta ? sepertinya tidak.. mungkin aku masih cinta


untuk kamu yang sedang tersenyum ? kehilanganmu, mungkin mimpi terburuk dalam perjalanan kisah kita,

rasanya baru kemarin, bukan... baru sedetik yang lalu kita merangkai mimpi indah, semua mimpi itu hilang saat kata " kita putus "  itu terucap.

Tidak..
aku tidak menyalahkan mu, bahkan jika kamu yang menyalahkanku, aku menerimanya karena aku menyesalinya.

sudahlah.. yang sudah terjadi aku mencobanya untuk ikhlas.
Iya.. ikhlas, begitu sakit. seperti hal nya aku harus ikhlas melihat kamu membagi senyum kepada... entahlah, aku tak ingin mengatakannya..

untuk kamu yang sedang tersenyum ... lihatlah aku saat kamu membaca tulisan ini, anggap saja aku sedang berbicara di hadapanmu dengan tetesan air mata.
dan aku hanya ingin berkata

" a k u   c e m b u r u "

Iya aku cemburu.

aku harap jangan tanya kenapa, karena aku sendiri tidak bisa menjelaskannya ..
entahlah, mengapa perasaan itu begitu menyiksa ku
tahukah kamu ? aku hanya bisa menangis

mungkin berbeda jika seandainya kita, ah sudahlah
perasaan itu mungkin akan terlihat begitu lucu, begitu indah .
berbeda jika saat ini aku merasakannya.

percayalah, aku mungkin begitu pandai memainkan wajah di hadapanmu
semua terlihat biasa
yang biasa itu sangat menyakitkan untuk ku
tidak kah kamu tahu ? mungkin tidak.
atau mungkin kamu tahu, tapi berpura pura tidak tahu ? aku tak bisa lagi mengira ngira perasaanmu

semua itu di tambah semakin menyakitkan saa aku ....

m e r i n d u k a n m u
mengapa sebegitu menyakitkannya, sampai berderai sudah air mata ku
rasa cemburu saja aku belum bisa mengendalikannya, lalu ini apa lagi ?
begitu lengkap.

sudah tahu sakitnya masih saja kamu menjadi pujangga dalam sudut ingatanku, menjadi lukisan dalam sudut kamar ku, menjadi teman berjelajah dialam mimpi..
sayang nya, kebahagian itu tidaklah nyata saat ini.

Rindu .. mengapa kau begitu sendu? mengapa begitu gelisah ?

aku limbung dan aku rapuh. pecahlah sudah tangisanku saat ini .. tak bisakah kamu mengulurkan tanganmu untuk sekedar menghapus kesedihanku?
percayalah, air mata ini memang karenamu







                       Tertanda aku yang sedang merindukanmu

                            (yang pernah kamu cintai)